1. Model Hirarki
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena
menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua
& anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak)
menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di
bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1)
atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua.
Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang
tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak
disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Beriktu
memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13
simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan
sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan
belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan
sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L,
dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki
adalah IMS (Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua
perusahaan IBM dan Rockwell
International Corporation.
2. Model Basis Data Relasional
Dan Sig
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada
pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah
memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis
data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian
basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.
3. Model Data Hybrid
Nah ini merupak inti dari pembahasan kita, jadi langkah
awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa
mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di
satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut
(tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam
sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan
input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl
lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak
SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan
DBMS (data atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda
(misalnya overlay) berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang
berbeda untuk penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan
basis datanya tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang
unik yang disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang
memungkinkannya tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.
4. Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi juga
dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS)
spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan
implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel
relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis,
dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data
atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal
atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang
terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.
http://1copy4paste.blogspot.com/2009/09/model-basis-data-2.htm
http://mbegedut.blogspot.com/2011/09/contoh-makalah-basis-data-tugas-akhir.html