RANGKUMAN
TEORI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang berarti mengarahkan, membina, atau mengatur. Seorang pemimpin bertanggung jawab atas keberhasilan kerja yang dipimpinnya.
Mitos-mitos pemimpin
Adalah pandangan masyarakat yang dilekatkan pada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak dapat mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi. Ada 3 mitos yang berkembang dimasyarakat :
1. Mitos the birthright, berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimipin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang sejak lahir dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang dilahirkan bukan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin.
2. Mitos the for all – seasons, berpandangan bahwa orang yang sekali menjadi pemimpin maka selamanya ia akan menjadi pemimpin yang berhasil.
3. Mitos the intensity, berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Padahal pada kenyataannya kekerasan justru dapat menumbuhkan keterpaksaan yang akan menurunkan produktivitas kerja.
Teori kepemimpinan pada umumnya memberikan penjelasan mengenai pemimpin dan kepimimpinan dengan mengemukakan beberapa segi diantaranya :
- latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan, kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia.
- Sebab-sebab munculnya pemimpin, seseorang menjadi pemimpin karena adanya usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan diri ada pula seseorang menjadi pemimpin karena sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta tuntutan lingkungan.
- Syarat-syarat kepemimpinan, misalnya kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
- Tipe dan gaya kepemimpinan.
Teori-teori kepemimpinan
1. Teori kepemimpinan sifat
Teori ini berasal dari pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai, atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi dalam memimpin.
Kelemahan teori sifat diantaranya adalah terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan, dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, tapi disisi lain memiliki kelebihan yakni nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai ciri, sifat, atau perangai pemimpin justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
2. Teori kepemimpinan perilaku
Dalam hal ini pemimpin mempunyai gambaran perilaku :
a. Konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang mementingkan bawahan. memiliki ciri ramah tamah, mau berkonsultasi, mendengarkan, menerima usul, memikrkan kesejahteraan bawahan, dan memperlakukannya setingkat dirinya.
b. Berorientasi kepada bawahan dan produksi
Perilaku pemimpin yang berorientasi pada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan, dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan, dan penyelesain tugas, serta pencapaian tujuan.
3. Teori kepemimpinan situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku yang sesuai dengan tuntunan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
4. Teori humanistic
Teori ini menekankan pada prinsip kemanusiaan, biasanya dicirikan dengan suasana saling menghargai dan adanya kebebasan. Menurut teori ini fungsi kepemimpinan adalah memodifikasi organisasi agar individu bebas merealisasikan potensinya dalam memenuhi kebutuhan kelompok.
ANDA TERMASUK PEMIMPIN YANG SEPERTI APA?
Jika nanti saya menjadi pemimipin, saya akan berusaha menjadi pemimpin yang tegas dan bertanggung jawab dengan tetap mendengarkan serta menerima usul dari bawahan demi kemajuan suatu perusahaan yang saya pimpin nanti. Memberikan hadiah atau bonus sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan untuk perusahaan, sehingga bawahan akan lebih bersemangat dalam bekerja serta termotivasi untuk berbuat lebih banyak dari apa yang biasa mereka lakukan. Tidak memandang rendah bawahan, menciptakan suasana keakraban sehingga mereka merasa dihargai.