Mari berbagi informasi! ^^
silahkan kunjungi juga blog saya yang lain yantiyaa19.blogspot.com terimakasih ^^

Senin, 24 Juni 2013

MODEL BASIS DATA HYBRID

Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum yaitu :

1. Model Hirarki
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki adalah IMS (Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation. 

2. Model Basis Data Relasional Dan Sig
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.

3. Model Data Hybrid
Nah ini merupak inti dari pembahasan kita, jadi langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.

4. Model Data Terintegrasi
Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.

Sumber ref:

http://1copy4paste.blogspot.com/2009/09/model-basis-data-2.htm

http://mbegedut.blogspot.com/2011/09/contoh-makalah-basis-data-tugas-akhir.html

MODEL DATA TERINTEGRASI

GIS menggunakan dua jenis model data yakni model data raster dan model data vektor. Keduanya masing-masing memiliki sifat, kecenderungan, kelemahan dan kelebihan sendiri. Tidak ada satupun model data yang dapat memenuhi semua kebutuhan representasi dan analisis data spasial secara sempurna.
Kedua model data ini saling melengkapi dan dapat saling dikonversikan satu sama lain. Kadangkala suatu perangkat GIS akan lebih baik jika menggunakan model data vektor dan kadang-kadang justru sebaliknya. Oleh karena itu, pengguna harus jeli mengidentifikasi model mana yang tepat sesuai kebutuhan. Pengguna dituntut untuk mengenal betul ciri khas masing-masing model data ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

MODEL DATA RASTER                             
Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (Prahasta, 2001:140). Grid tersebut berbentuk kotak berwarna tertentu sesuai dengan nilai yang dimilikinya dalam matriks. Jadi data raster tersebut dibentuk oleh kumpulan kotak-kotak (grid) berwarna tersebut. Satu kotak/grid atau sel ini memiliki atribut tersendiri termasuk koordinatnya yang unik.
Tingkat akurasi model data raster disebut resolusi. Resolusi merupakan ukuran piksel (sel grid) dari data raster. Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukuran (atau luas) permukaan bumi yang direpresentasikan setiap pikselnya. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap pikselnya, maka semakin tinggi resolusi spasialnya.
Data raster umumnya digunakan untuk menampilkan data mentah (raw data) seperti peta dasar digitasi (biasanya hasil scanning), citra satelit, foto udara, dan sebagainya. Data mentah inilah yang dijadikan input spasial dasar dalam GIS. Data ini harus menjalani proses digitasi terlebih dahulu menjadi model data vektor agar bisa dianalisis lebih lanjut menggunakan tools GIS. Selain berfungsi sebagai data mentah, model data raster juga sangat berguna dalam menampilkan data kontinyu (non diskrit) seperti data temperatur, ketinggian/elevasi, tekanan, dan sebagainya.

MODEL DATA VEKTOR
Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik (points), garis-garis (lines) atau kurva (arc), atau luasan (polygons), beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001: 151). Pada umumnya, data GIS disajikan dalam bentuk vektor. Dalam model data vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik yang dihubungkan. Sedangkan, luasan atau poligon juga disimpan sebagai sekumpulan titik-titik, dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama (poligon tertutup sempurna).
Representasi vektor dari suatu objek merupakan suatu usaha dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Oleh karena itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu (tidak dikuantisasi sebagaimana pada model data raster) yang memungkinkan semua posisi, panjang, dan dimensi didefinisikan dengan presisi. Maka tidak heran proses analisis GIS  lebih banyak menggunakan model data vektor ketimbang model data raster.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, data vektor terbentuk dari tiga jenis geometri yakni titik (point), garis (line), dan area (polygon). Oleh karena itu, objek-objek di permukaan bumi perlu divisualisasikan dalam ketiga geometri tersebut agar bisa diproses dengan GIS. Contoh visualisasi dunia nyata menjadi elemen gambar ketiga geometri tersebut antara lain landmark dan fasilitas sebagai titik, jalan dan sungai sebagai garis, dan daerah administrasi tertentu sebagai area. Berikut ini penjelasan lebih dalam mengenai ketiga entitas geometri tersebut.
  1. Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga bisa saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi lain.  Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-karakteristik dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel atribut. Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai titik antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif terhadap skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa saja direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).
  2. Garis (line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas garis yang paling sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat x,y) berserta informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir saja disebut sebagai line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang terbentuk dari banyak titik (vertex­) disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline dianggap sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu entitas polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang sering direpresentasikan sebagai polyline antara lain jalan, sungai, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon, dan sebagainya.
  3. Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan. Polygon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor. Karena kebanyakan peta tematik yang digunakan dalam GIS berurusan dengan polygon, metode-metode representasi dan pemanipulasian entity ini banyak mendapat perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga diwakili oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya.
Sumber :
http://gislearning.wordpress.com/2012/04/28/model-data-gis-2/

RDBMS DALAM GIS


Pengertian RDBMS               
Sebuah sistem manajemen basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

Sejarah RDBMS
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada makalah seminarnya yang berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks”. Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun demikian, pada awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut: * menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom) * menyediakan operator relasioanl untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular Sistem yang pertama kalinya yang secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain yang mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada tahun 1978. Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12

Arsitektur RDBMS                            
Arsitektur RDBMS memiliki banyak karakteristik yang membedakan dari model penyimpanan data lainnya. Perbedaan yang paling penting adalah pemisahan segi fisik dari segi logika suatu data. Dalam RDBMS, seluruh data secara logika tersimpan di dalam tabel-tabel, yang merupakan kumpulan dari baris dan kolom. Sistem pencarian data di dalam RDBMS menggunakan index yang merupakan struktur data yang terpisah dari tabel dan menyimpan hanya nilai terstruktur dari kolom-kolom dan alamat fisiknya. Disamping itu dengan didukung oleh penggunaan index dapat mempercepat proses pencarian data di dalam database.
Faktor penting lainnya dari arsitektur RDBMS adalah integrity constraints. Dengan Integrity Constraints tabel-tabel dihubungkan dengan key. Key adalah beberapa kolom atau kombinasi kolom kolom yang secara unique mengidentifikasi setiap tabel. Sebuah key yang secara unique bagi suatu tabel dapat berdiri sebagai kolom yang tidak unique bagi tabel lainnya. Integrity Constraints adalah aturan "build in" yang secara otomatis berpengaruh dalam mempertahankan integritas database.
Aturan-aturan integritas ini biasa dibuat atau dirancang oleh seorang perancang database. Karakteristik penting lainnya dari arsitektur RDBMS adalah adanya "Optimizer". Optimizer adalah sebuah sistem pakar yang bertugas untuk menentukan cara pemrosesan yang paling efesien bagi suatu database.

Elemen-elemen RDBMS
Database:
Sekelompok tabel data berisi informasi yang berhubungan. Perhatikan bahwa suatu database dapat terdiri dari satu tabel saja.

Table:
Sekelompok record data, masing-masing informasi yang sejenis. Dalam contoh catalog perpustakaan, catalog itu sendiri merupakan tabel data.

Record :
Entri tunggal dalam tabel; entri tersebut terdiri dari sejumlah field data. Dalam catalog perpustakaan, record adalah salah satu baris entri tunggal.

Field :
Item (kolom) tertentu dari data dalam record. Dalam satu buku telepon, sekurang-kurangnya dapat dikenali empat field : nama keluarga, nama depan, alamat, dan nomor telepon.

Index :
Tipe tabel tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field (yang ditetapkan oleh pemakai) dan pinter ke lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dan pointer ini disimpan dalam urutan tertentu (sekali lagi ditetapkan oleh pemakai) dan mungkin digunakan untuk menyajikan data dalam urutan database.

Query :
Perintah SQL yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel. Meskipun perintah SQL dapat dijalankan langsung dari program, query sebagai enjin perintah dan menyimpannya dalam database itu sendiri - ini berguna, jika perintah-perintah SQL sering kita gunakan, sebagaimana perintah yang memanggil record untuk laporan bulanan tertentu. Bila query disimpan dalam database, biasanya kompilasi. Kompilasi query memperbaiki kinerja program kita kerana mesin database tidak harus menerjemahkan (atau menguraikan) perintah SQL.

Filter (Pembatas Kondisi) :
Filter sebenarnya bukan merupakan bagian dari database, namun ia digunakan bersama urutan indeks dan sort untuk menentukan data mana yang diproses atau ditampilkan. Filter adalah pembatas kondisi yang dikenakan pada data

View :
View data terdiri atas jumlah record yang tampak (atau diproses) dan urutan penampilannya (atau pemrosesannya). View khususnya dikendalikan oleh filter dan indeks.

Pemanfaatan RDBMS dalam GIS contohnya seperti DESAIN APLIKASI SIG UNTUK INFORMASI SEBARAN SEKOLAH yang jurnal dan aplikasinya telah dibuat oleh Arief Laila Nugraha & Hani’ah Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik – Undip. Hasil dari pengolahan data tekstual dan spasialnya di integrasikan dalam suatu sistem informasi geografis dengan memanfaatkan teknologi RDBMS dengan perangkat lunak SIG. Dibawah ini merupakan abstraksi dari jurnal tersebut :

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan dalam bidang pendidikan yang ada saat ini diperlukan suatu kebijakan dari pemerintah yang komprehensif dan bersifat multidimensi. Informasi sebaran sekolah dapat dijadikan data awal guna menentukan kebijakan lebih lanjut. Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem yang mampu mengakomodasi data spasial yang bergeoreference dengan data atribut menjadi sebuah tampilan yang mampu memberikan analisis keruangan. Dengan adanya  pengembangan SIG untuk informasi sebaran sekolah, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional dapat menghasilkan suatu strategi spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support System).
Aplikasinya :


Sumber ref :
-          lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/929_D11.pdf
-          http://blog.unsri.ac.id/userfiles/RDBMS%20dan%20SQL(2).doc

Senin, 29 April 2013

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

WEB GIS DAN MOBILE GIS


Ditugas kali ini saya akan membahas mengenai 2 contoh Web GIS dan Mobile Gis. Sebelumnya mari kita bahas mengenai apa itu Web GIS dan apa itu Mobile GIS.

Web GIS atau Web-based GIS (WebGIS) adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terdistribusi dalam suatu jaringan komputer untuk mengintegrasikan dan menyebarluaskan informasi geografi secara visual pada World Wide Web. Disini saya akan mengambil contoh Web GIS Kementrian Perhubungan dan LPMP jawa barat.

Seperti halnya Web GIS, Mobile GIS juga dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan, update, manipulasi, analisa dan menampilkan informasi geografi secara mudah, tetapi ada dalam mobile atau handphone, misalnya saja android. Untuk mobile Gis saya akan mengambil contoh GeoTrans, Mobile GIS Android sebagai Pedoman Penggunaan Bus Trans Jogja dan Aplikasi Mobile GIS Berbasis Android Lokasi Perguruan Tinggi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakara.

A. Contoh Web GIS :

1. http://gis.dephub.go.id/mapping/Default.aspx (Sistem Informasi Geografis (SIG) Prasarana Transportasi Kementrian perhubungan)

Pada Web GIS kementrian perhubungan memiliki banyak sekali fitur-fitur yang berhubungan dengan peta prasarana transportasi, contohnya : transportasi darat, laut, udara, dan transportasi kreta api di Indonesia.

Web ini juga menyajikan data prasarana perhubungan berbentuk tabular seperti data terminal, bandara, pelabuhan dll. Serta data-data statistik secara on-line terkait prasarana transportasi dan beberapa data pendukung terkait. Data-data tersebut berbentuk data tabular, grafik dan spasial.

Untuk melakukan testing, saya mencobanya dengan melakukan pencarian letak bandara Adi sucipto, pilih bandara pada pencarian, lalu masukan nama bandara yang ingin dicari (Adi sucipto) klik tanda merah yang muncul di atas peta, dan hasilnya kita dapat melihat lokasi dimana bandara yang kita cari, seperti gambar dibawah ini :



Atau untuk lebih lengkapnya kita masuk ke menu pemetaan untuk melakukan pencarian, seperti di bawah ini :



2. http://webgis.lpmpjabar.go.id/ (WebGIS LPMP Jawa Barat)

WebGIS ini merupakan salah satu bentuk layanan untuk menginformasikan peta mutu pendidikan khususnya di Jawa Barat. Dari segi tampilan saya lebih menyukai Web GIS ini dari pada Web GIS sebelumnya, karna terlihat lebih atraktif dengan gambar-gambar peta yang bergerak. Hanya saja sangat disayangkan Web GIS ini belum ter-update sejak tahun 2011.




Disini saya akan mencoba mencari sekolah dasar yang terletak di kota Bogor, pilih pilihan di “loncat ke peta” dan klik kota bogor, lalu zoom, dan pilih folder sebaran sekolah perjenjang, klik SD/MI, jika ingin melihat lebih dekat, silahkan lebih dizoom.



B. Contoh Mobile GIS

1. http://danangsusetyo.blogspot.com/2012/11/geotrans-mobile-gis-android-sebagai.html (GeoTrans, Mobile GIS Android sebagai Pedoman Penggunaan Bus Trans Jogja) buatan Danang Susetyo.

· Menu Nearest
Menu ini sebenarnya bukan menu yang pertama kali muncul saat kita membuka GeoTrans. Namun ketika kita berada di suatu tempat di Yogyakarta dan kita tidak tahu lokasi shelter yang dapat kita jangkau, maka menu ini menjadi solusi untuk menemukan shelter yang paling dekat dengan lokasi kita. Hasil yang ditampilkan adalah listview shelter-shelter yang terdekat dari lokasi user. Urutan shelter didapatkan dari kalkulasi jarak berdasarkan koordinat pengguna dan koordinat shelter.



· Direction
Direction merupakan fungsi lanjutan dari menu Nearest, dimana Google Map dapat menunjukkan arah dari lokasi pengguna menuju shelter yang ingin dituju. Cara menggunakan fungsi ini adalah dengan meng-klik salah satu shelter yang ingin dituju pada tab Nearest, lalu dilanjutkan dengan meng-klik button “Take me here”. Pengguna dapat memilih alternatif cara transportasi yang ingin diketahui jalurnya, mulai dari walking (bagi pejalan kaki), bicycling (bagi pengguna sepeda), transit (bagi transit atau kendaraan umum), atau driving (bagi pengguna kendaraan pribadi).



· Menu Destination
Menu ini merupakan menu yang membantu user untuk menentukan shelter yang harus dituju. Menu ini berisi shelter-shelter yang berada di dekat tempat-tempat penting di Yogyakarta dan dilengkapi direction dari shelter ke lokasi yang dimaksud. Prinsipnya hampir sama dengan menu Nearest.

· Menu Input
Menu ini merupakan menu inti dari aplikasi, dimana menu ini mempunyai fungsi untuk mengetahui cara menggunakan bus Trans Jogja. Menu ini menyediakan fungsi untuk mengetahui shelter-shelter yang dilewati dari jalur yang menghubungkan shelter awal dan shelter tujuan. Melalui menu tersebut pengguna dapat mengetahui koridor bus berapa yang harus dia gunakan dan di mana saja dia harus transit untuk mencapai tempat tujuannya. Menu ini juga dilengkapi dengan autocomplete, sehingga ketika kita mengetik beberapa kata saja maka aplikasi akan mengeluarkan opsi-opsi yang berhubungan dengan kata yang diketikkan.

· Menu Shelter
Menu ini lebih berfungsi untuk mengetahui keseluruhan jalur dari rute bus Trans Jogja. Tampilan pertama dari menu ini adalah listview enam koridor yang tersedia, yaitu 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B. Jika salah satu koridor dalam listview itu kita klik maka aplikasi akan meloncat ke listview shelter-shelter yang dilewati oleh koridor tersebut.

2. http://widhiecyber.wordpress.com/2012/03/25/share-aplikasi-mobile-gis-berbasis-android-lokasi-perguruan-tinggi-provinsi-daerah-istimewa-yogyakara/

link diatas merupakan Aplikasi Mobile GIS Berbasis Android Lokasi Perguruan Tinggi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakara buatan anak negeri Indonesia. Didalamnya terdapat beberapa fitur yaitu pengecekan posisi user, koordinat user, kalkulasi jarak terdekat (menggunakan metode haversine), info marker, rute perguruan tinggi (memanfaatkan API Google Map), cek akreditasi jurusan, serta cek info beasiswa.



referensi :
- http://danangsusetyo.blogspot.com/2012/11/geotrans-mobile-gis-android-sebagai.html
- http://gis.dephub.go.id/mapping/Default.aspx
- http://webgis.lpmpjabar.go.id
- http://widhiecyber.wordpress.com/2012/03/25/share-aplikasi-mobile-gis-berbasis-android-lokasi-perguruan-tinggi-provinsi-daerah-istimewa-yogyakara/
- http://www.geotekno.com/mobile-gis-menggunakan-gvsig-mobile/345
- http://www.informatika.lipi.go.id/publikasi/202-pengembangan-aplikasi-webgis-dengan-software-open-source

Kamis, 18 April 2013

Pengelolaan Proyek SI (STAFF)


KRITERIA MANAGER PROYEK YANG BAIK

Kriteria manager proyek yang baik seperti yang telah dibahas dimateri v-class sebelumnya, yakni mengenai susunan staff, seorang manager proyek harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, memiliki pengetahuan tentang manajemen proyek itu sendiri, kemampuan mengorganisasi, dan keahlian teknik, serta memiliki kemampuan kepemimpinan yang luas, kemampuan bernegosiasi dan diplomasi.
Para manager proyek harus fokus pada 3 dimensi keberhasilan proyek. Sederhana, pencapaian proyek berarti menyelesaikan semua proyek tepat waktu, sesuai anggaran, dan tingkat kualitas yang dapat diterima oleh Pemilik dan pemegang saham. Seorang manager proyek harus menjaga perhatian tim untuk tetap  fokus pada pencapaian tujuan-tujuan yang luas. Adapun kriteria lainnya, yakni :
·         Memiliki perencanaan
Kegiatan yang paling penting bagi manager proyek adalah terlibat dalam perencanaan yang terukur, sistematis, dan rencana tim yang terlibat mempunyai dasar hanya bertujuan keberhasilan proyek. Dan ketika seseorang ingin mengubah rencana tersebut, manager proyek harus membuat yang perencanaan konsep yang baru untuk mencerminkan perubahan yang tepat dan benar. Jadi perencanaan dan replanning harus menjadi cara hidup bagi manager proyek.
·         Manager Proyek harus merasakan, dan menjadi panutan anggota tim
Karena proyek usaha terbatas dengan waktu terbatas, uang, dan sumber daya lain yang tersedia juga terbatas, jadi mereka harus terus bergerak ke arah penyelesaian. Karena anggota tim rata-rata memiliki prioritas lain, untuk itu peranan manager proyek untuk menjaga perhatian mereka pada  proyek, untuk mencek status secara berkala, melakukan evaluasi dan sebagai pengingat hal-hal yang sangat penting.
Proyek yang berhasil menggunakan siklus proyek yang teruji dan terbukti.  Model seperti model ISD standar dan lain-lain yang dijelaskan dalam teks ini dapat membantu memastikan bahwa standar profesional dan praktek terbaik yang dibangun dalam rencana proyek. Tidak hanya model ini yang dapat mendukung kualitas, tetapi manager proyek membantu untuk meminimalkan ulang kesalahan yang terjadi. Jadi ketika waktu atau tekanan anggaran sangat rendah  sehingga mendorong mengambil jalan pintas, maka keputusan itu kembali kepada manager proyek untuk mengidentifikasi dan mempertahankan siklus proyek.
·         Kegiatan proyek harus divisualisasikan dan dikomunikasikan secara detail
Singkatnya, manager proyek dan tim proyek harus sejak awal membuat gambar nyata dan menyampaikan kedalam pikiran setiap orang yang terlibat sehingga semua upaya difokuskan pada arah yang sama. Hindari deskripsi samar-samar di semua biaya, memberikan gambaran prototipe rencana dan memastikan bahwa setiap orang setuju untuk itu.
·         Sanggup menyampaikan dan berkembang secara bertahap dalam aproksimasi
Ini hanya terlalu banyak biaya dan risiko terlalu banyak waktu yang dihabiskan dalam pengerjaan ulang untuk melompat dengan kedua kaki dan mulai membangun semua deliverable proyek. Membangun sedikit demi sedikit, mendapatkan review incremental dan persetujuan, dan mempertahankan evolusi dikendalikan.
·         Keberhasilan proyek berkorelasi dengan analisis menyeluruh, untuk kebutuhan proyek
Manager harus bersikeras bahwa ada kebutuhan bisnis yang didokumentasikan untuk proyek tersebut sebelum mereka setuju untuk menggunakan sumber daya organisasi dalam menyelesaikannya.
·         Tanggung jawab Manager Proyek harus diimbangi dengan otoritas setara
Tidak cukup hanya bertanggung jawab atas hasil proyek, manager proyek harus meminta dan memperoleh kewenangan yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab mereka. Secara khusus, manager harus memiliki wewenang untuk mendapatkan dan mengkoordinasikan sumber daya, meminta dan menerima kerjasama UKM, dan membuat keputusan tepat yang mengikat yang berdampak pada keberhasilan proyek.
·         Para manager proyek harus berjuang untuk melakukan hal yang benar
·         Manager proyek harus bias memperoleh orang-orang terbaik
Dengan akuisisi orang-orang terbaik yang terampil, yang berpengalaman, yang terbaik, yang memenuhi syarat, manager proyek dapat meminimalisir waktu pengerjaan proyek, uang, dan kendala proyek lainnya. manajer proyek harus melindungi mereka dari gangguan luar dan membantu mereka mendapatkan alat-alat dan kondisi kerja yang diperlukan untuk menerapkan bakat mereka.
·         Harus aktif menyusun prioritas
Secara rinci menyusun prioritas apa saja yang lebih penting dan diperlukan dalam menyelesaikan sebuah proyek.
Referensi :